Sebagaimana telah kita ketahui
bahwa gambaran umum tentang introvert ternyata hanya mitos yang pernah
disalahpahami oleh American Psychiatric Association (2010) yang
mengelompokkan pribadi introvert dalam daftar gangguan perilaku.
Terlepas
dari kesimpulan apakah introvert ‘penyakit’ atau bukan, ada baiknya kita simak
lebih jauh tentang tanda-tanda tersembunyi yang ditunjukkan oleh seorang
introvert.
Sangat mungkin kita merasa yakin
bukan sebagai pribadi introvert, terutama jika kita bukan pemalu. Kita mungkin
tidak menyadari bahwa menjadi seorang introvert adalah lebih dari sekedar
menghabiskan waktu sendirian. Tapi, seorang intorvert justru lebih instruktif
untuk memperhatikan apakah mereka kehilangan atau mendapatkan energi saat berada
di sekitar orang lain, termasuk ketika bersama teman-teman yang mengajaknya
bersenang-senang. Menurut Dr Marti Olsen Laney, seorang psikoterapis dan
penulis buku “The Introvert Advantage” : “Introversi adalah temperamen dasar,
sehingga apa yang menjadi perhatian pada aspek sosial benar-benar merupakan
bagian kecil dari seorang introvert”.
Untuk mendeteksi apakah kita
termasuk introvert atau bukan (Innie atau outie), ada baiknya menyimak
tanda-tanda introversi berikut ini :
1. Pembicaraan basa-basi menjadi
hal yang sangat rumit.
Introvert terkenal fobia terhadap pembicaraan ‘kosong’. Bagi
mereka obrolan kosong menjadi sumber kecemasan, atau setidaknya menjengkelkan.
Obrolan yang serius dianggap lebih jujur dan menenangkan. Laurie Helgoe dalam ‘Introvert Power’ mengatakan “Mari
kita jelaskan tentang satu hal: Introvert tidak membenci basa-basi karena tidak menyukai orang,” Alam batiniah
introvert merupakan kekuatan tersembunyinya. Mereka membenci pembicaraan kecil
karena menjadi penghalang berinteraksi secara jujur dengan orang lain.
2. Ke pesta tidak untuk bertemu
orang-orang baru.
Seorang introvert kadang-kadang
juga bisa menikmati pesta, tapi kemungkinan besar tidak akan senang karena akan
bertemu orang baru. Dalam sebuah pesta, kebanyakan introvert lebih suka
menghabiskan waktu dengan orang yang sudahmereka kenal dan merasa nyaman berada
disekitarnya. Jika kebetulan bertemu dengan orang baru bukan tujuan utama
seoran introvert.
3. Merasa sendirian di tengah
orang banyak.
“Jika merasa sendirian di tengah
orang banyak, Anda mungkin seorang introvert,” kata Dembling. Kita mungkin
membiarkan teman-teman atau kegiatan melibatkan kita, tapi kita tidak secara
aktif memperluas pergaulan kita sendiri.
4. Jalinan Kerjasama hanya
akan melahirkan pribadi palsu.
Jaringan sosial (termasuk yang
bertujuan memajukan karir kita) bisa diartikan sebagai aktivitas yang sangat
tidak jujur. Sang introvert selalu mendambakan keaslian dalam setiap interaksi.
Dembling menyarakan agar seorang introvert bergabung dengan jaringan dalam
kelompok kecil yang intim, bukan kelompork besar yang tidak saling mengenal
secara pribadi.
5.
Ingin langsung ke inti
Introvert memiliki kecenderungan
melibatkan diri dalam percakapan filosofis dan menyenangi buku-buku atau film
yang menuntut perenungan. “Introvert ingin melompat ke ujung yang terdalam,”
kata Dembling.
6.
Mudah marasa terganggu.
Jika ekstrovert cenderung mudah
bosan ketika mereka tidak memiliki cukup alasan untuk melakukan, introvert
memiliki masalah yang berlawanan. Mereka mudah terganggu dan kewalahan berada
dalam lingkungan dengan kelebihan stimulasi. “Ekstrovert biasanya ditemukan
lebih mudah bosan daripada introvert pada tugas-tugas monoton, karena
ekstrovert membutuhkan tingkat stimulasi yang tinggi,” tulis Clark University peneliti dalam sebuah makalah
yang diterbitkan dalam Journal of Personality and Social Psychology.
“Sebaliknya, introvert lebih mudah terganggu dibandingkan ekstrovert, karena
mereka relatif lebih menyenangi lingkungan yang unstimulating (tidak bising).”
7.
Membangkitkan semangat lewat kesendirian
Salah satu karakteristik paling
mendasar dari introvert adalah bahwa mereka perlu waktu sendiri untuk mengisi
ulang baterai (energi psikis) mereka. Sedangkan ekstrovert mungkin bosan atau
gelisah menghabiskan hari di rumah sendirian dengan teh dan setumpuk majalah
dimana kegiatan semacam ini merupakan bagian dari kebutuhan yang memuaskan bagi
seorang introvert.
8. Berbaur dengan orang banyak
lebih menekan daripada memberikan ceramah di depan 500 orang
Introvert
bisa menjadi pemimpin atau pembicara publik yang sangat baik, dan tidak selalu
menghindar dari sorotan. Pribadi seperti Lady Gaga, Christina Aguilera dan Emma Watson teridentifikasi sebagai
introvert, dan diperkirakan 40 persen CEO memiliki kepribadian introvert. Namun
sangat mungkin mereka merasa kesulitan menempatkan diri ketika secara
individual terlibat dalam sebuah pertemuan.
9.
Senang duduk di ujung bangku, tidak di tengah.
Introvert cenderung menghindari
dikelilingi oleh orang-orang di semua sisi. Mereka cenderung untuk duduk di
tempat-tempat di mana bisa pergi dengan mudah. Kata Dembling : “Ketika
introvert pergi menonton teater, mereka senang duduk dekat gang atau kursi
belakang.”
10.
Merasa kelelahan setelah aktif terlalu lama.
Perasaan lelah dan tidak
responsif setelah keluar rumah terlalu lama. Hal ini sangat mungkin dialami
oleh seorang introvert karena mencoba untuk menghemat energi. Pada umunya,
ketika berada di dunia luar (asing) terlalu lama, akan menguras energi. Oleh
karena itu harus segera kembali dan mengisi tenaga mereka di lingkungan yang
tenang.
11.
Senang bergaul dengan ekstrovert.
Memang benar bahwa introvert
memilik karakter berlawanan yang menarik. Introvert sering tertarik pada
ekstrovert yang bisa mendorong mereka ke dunia luar untuk bersenang-senang dan
merasa tidak terlalu serius. Dembling mengatakan “Introvert kadang-kadang
tertarik ekstrovert karena mereka ingin bisa bermain gelembung yang
menyenangkan” kata Dembling.
12.
Lebih suka menjadi ahli di satu hal daripada mencoba untuk melakukan segala
sesuatu.
Menurut Olsen Laney, jalur
dominan yang digunakan otak introvert adalah yang memungkinkan mereka bisa
fokus dan berpikir tentang hal-hal tertentu secara intensif sehingga
keahliannya bisa berkembang.
13. Secara aktif menghindari
kesempatan yang menuntut partisipasi orang lain.
14. Berupaya menyaring semua
panggilan telepon, termasuk dari teman-temannya sendiri.
Introvert mungkin tidak
mengangkat telepon Anda, bahkan dari orang-orang yang Anda suka, tetapi Anda
akan memanggil mereka kembali segera setelah Anda siap mental dan mengumpulkan
energi untuk percakapan.
15.
Pengamatan tajam dalam melihat detail yang tidak terlihat oleh orang lain.
Meskipun merasa kewalahan bila
terlalu banyak rangsangan, namun introvert sering memiliki mata yang tajam yang
mampu melihat detail, melihat hal-hal yang mungkin terlepas dari perhatian
orang-orang di sekitarnya. Penelitian menemukan bahwa introvert menunjukkan
peningkatan aktivitas otak saat memproses informasi visual, dibandingkan dengan
ekstrovert.
16. Monolog batin terus hidup
“Ekstrovert tidak merasa perlu
menyempatkan diri melakukan pembicaraan batin tentang apa yang mereka lakukan,”
kata Olsen Laney. “Kebanyakan introvert perlu berpikir terlebih dahulu dan
bicara nanti.”
17. Memiliki tekanan darah
relatif rendah.
Sebuah penelitian di Jepang 2006
menemukan bahwa introvert cenderung memiliki tekanan darah lebih rendah
daripada rekan-rekan mereka ekstrovert.
18. Memiliki “jiwa tua” sejak
usia 20-an.
Introvert mengamati dan mengambil
banyak informasi, dan mereka berpikir sebelum mereka berbicara, selalu
terdorong untuk tampil bijaksana bagi orang lain. “Introvert cenderung berpikir
keras dan analitis,” kata Dembling. “Itu bisa membuat mereka tampak bijaksana.”
19.
Tidak merasa lebih tinggi dari lingkungannya
Peneliti melalui pemberian
Ritalin – obat ADHD yang merangsang produksi dopamin di otak kepada introver
dan ekstrover mahasiswa, menemukan bahwa ekstrovert lebih cenderung
mengasosiasikan perasaan euforia yang diakibatkan oleh serbuan dopamin
berhubungan dengan lingkungan mereka, sebaliknya, inrovert tidak menghubungkan
perasaan tersebut dengan lingkungan mereka. Studi ini “menunjukkan bahwa
introvert memiliki perbedaan mendasar pada tingkat kekuatan mereka dalam
memproses penghargaan yang berasal dari lingkungan mereka. Otak introvert
memberikan isyarat internal yang lebih kuat daripada motivasi eksternal,
termasuk pemberian hadiah,” jelas Tia Ghose melalui LiveScience-nya.
20.
Senang melihat gambaran besar.
Jung menjelaskan bahwa introvert
lebih tertarik pada ide-ide dan gambaran besar daripada fakta dan detail. Tentu
saja, banyak introvert unggul dalam tugas-berorientasi pada detail – tetapi
mereka sering memiliki pikiran untuk konsep yang lebih abstrak juga. “Introvert
lakukan benar-benar menikmati diskusi abstrak,” kata Dembling.
21.
Merasa dipertintah untuk keluar dari cangkangnya
Banyak anak introvert meyakini
ada sesuatu yang “salah” dengan mereka mereka jika dalam satu kesempatan mereka
merasa kurang vokal dan tegas daripada rekan-rekan mereka. Introvert dewasa
sering mengatakan bahwa ketika masih anak-anak, mereka diberitahu agar keluar
dari cangkang mereka atau berpartisipasi lebih banyak di kelas.
22.
Menikmati menjadi seorang penulis.
Introvert sering lebih baik
berkomunikasi secara tertulis daripada orang lain. Kebanyakan introvert –
seperti penulis “Harry Potter” JK Rowling – mengatakan bahwa mereka merasa
terdorong untuk menjadi paling kreatif ketika memiliki waktu untuk menyendiri
dengan pikiran mereka.
23.
Periode yang selalu bergantian
Menurut Olsen Laney Introvert
berupaya menentukan bagaimana mereka harus menyeimbangkan kesendirian dengan
aktivitas sosial. Tapi ketika mereka bergerak terlalu banyak – mengerahkan diri
dengan terlalu banyak bersosialisasi dan kesibukan – mereka merasa tertekan dan
perlu untuk kembali ke diri mereka sendiri. Biasanya hal ini terjadi setelah
melewati periode kegiatan sosial tinggi, dan kemudian berupaya menyeimbangkan
diri dengan cara keluar kembali ke periode kebatinan dan kesendirian. “Ada
titik pemulihan yang tampaknya berkorelasi dengan berapa banyak interaksi yang
dilakukan oleh introvert,” kata Dembling. “Kita semua memiliki siklus pribadi
kita sendiri.”
Sumber : www.stumbleupon.com
Sebagaimana telah kita ketahui
bahwa gambaran umum tentang introvert ternyata hanya mitos yang pernah
disalahpahami oleh American Psychiatric Association (2010) yang
mengelompokkan pribadi introvert dalam daftar gangguan perilaku.
Terlepas
dari kesimpulan apakah introvert ‘penyakit’ atau bukan, ada baiknya kita simak
lebih jauh tentang tanda-tanda tersembunyi yang ditunjukkan oleh seorang
introvert.
Sangat mungkin kita merasa yakin
bukan sebagai pribadi introvert, terutama jika kita bukan pemalu. Kita mungkin
tidak menyadari bahwa menjadi seorang introvert adalah lebih dari sekedar
menghabiskan waktu sendirian. Tapi, seorang intorvert justru lebih instruktif
untuk memperhatikan apakah mereka kehilangan atau mendapatkan energi saat berada
di sekitar orang lain, termasuk ketika bersama teman-teman yang mengajaknya
bersenang-senang. Menurut Dr Marti Olsen Laney, seorang psikoterapis dan
penulis buku “The Introvert Advantage” : “Introversi adalah temperamen dasar,
sehingga apa yang menjadi perhatian pada aspek sosial benar-benar merupakan
bagian kecil dari seorang introvert”.
Untuk mendeteksi apakah kita
termasuk introvert atau bukan (Innie atau outie), ada baiknya menyimak
tanda-tanda introversi berikut ini :
1. Pembicaraan basa-basi menjadi
hal yang sangat rumit.
Introvert terkenal fobia terhadap pembicaraan ‘kosong’. Bagi
mereka obrolan kosong menjadi sumber kecemasan, atau setidaknya menjengkelkan.
Obrolan yang serius dianggap lebih jujur dan menenangkan. Laurie Helgoe dalam ‘Introvert Power’ mengatakan “Mari
kita jelaskan tentang satu hal: Introvert tidak membenci basa-basi karena tidak menyukai orang,” Alam batiniah
introvert merupakan kekuatan tersembunyinya. Mereka membenci pembicaraan kecil
karena menjadi penghalang berinteraksi secara jujur dengan orang lain.
2. Ke pesta tidak untuk bertemu
orang-orang baru.
Seorang introvert kadang-kadang
juga bisa menikmati pesta, tapi kemungkinan besar tidak akan senang karena akan
bertemu orang baru. Dalam sebuah pesta, kebanyakan introvert lebih suka
menghabiskan waktu dengan orang yang sudahmereka kenal dan merasa nyaman berada
disekitarnya. Jika kebetulan bertemu dengan orang baru bukan tujuan utama
seoran introvert.
3. Merasa sendirian di tengah
orang banyak.
“Jika merasa sendirian di tengah
orang banyak, Anda mungkin seorang introvert,” kata Dembling. Kita mungkin
membiarkan teman-teman atau kegiatan melibatkan kita, tapi kita tidak secara
aktif memperluas pergaulan kita sendiri.
4. Jalinan Kerjasama hanya
akan melahirkan pribadi palsu.
Jaringan sosial (termasuk yang
bertujuan memajukan karir kita) bisa diartikan sebagai aktivitas yang sangat
tidak jujur. Sang introvert selalu mendambakan keaslian dalam setiap interaksi.
Dembling menyarakan agar seorang introvert bergabung dengan jaringan dalam
kelompok kecil yang intim, bukan kelompork besar yang tidak saling mengenal
secara pribadi.
5.
Ingin langsung ke inti
Introvert memiliki kecenderungan
melibatkan diri dalam percakapan filosofis dan menyenangi buku-buku atau film
yang menuntut perenungan. “Introvert ingin melompat ke ujung yang terdalam,”
kata Dembling.
6.
Mudah marasa terganggu.
Jika ekstrovert cenderung mudah
bosan ketika mereka tidak memiliki cukup alasan untuk melakukan, introvert
memiliki masalah yang berlawanan. Mereka mudah terganggu dan kewalahan berada
dalam lingkungan dengan kelebihan stimulasi. “Ekstrovert biasanya ditemukan
lebih mudah bosan daripada introvert pada tugas-tugas monoton, karena
ekstrovert membutuhkan tingkat stimulasi yang tinggi,” tulis Clark University peneliti dalam sebuah makalah
yang diterbitkan dalam Journal of Personality and Social Psychology.
“Sebaliknya, introvert lebih mudah terganggu dibandingkan ekstrovert, karena
mereka relatif lebih menyenangi lingkungan yang unstimulating (tidak bising).”
7.
Membangkitkan semangat lewat kesendirian
Salah satu karakteristik paling
mendasar dari introvert adalah bahwa mereka perlu waktu sendiri untuk mengisi
ulang baterai (energi psikis) mereka. Sedangkan ekstrovert mungkin bosan atau
gelisah menghabiskan hari di rumah sendirian dengan teh dan setumpuk majalah
dimana kegiatan semacam ini merupakan bagian dari kebutuhan yang memuaskan bagi
seorang introvert.
8. Berbaur dengan orang banyak
lebih menekan daripada memberikan ceramah di depan 500 orang
Introvert
bisa menjadi pemimpin atau pembicara publik yang sangat baik, dan tidak selalu
menghindar dari sorotan. Pribadi seperti Lady Gaga, Christina Aguilera dan Emma Watson teridentifikasi sebagai
introvert, dan diperkirakan 40 persen CEO memiliki kepribadian introvert. Namun
sangat mungkin mereka merasa kesulitan menempatkan diri ketika secara
individual terlibat dalam sebuah pertemuan.
9.
Senang duduk di ujung bangku, tidak di tengah.
Introvert cenderung menghindari
dikelilingi oleh orang-orang di semua sisi. Mereka cenderung untuk duduk di
tempat-tempat di mana bisa pergi dengan mudah. Kata Dembling : “Ketika
introvert pergi menonton teater, mereka senang duduk dekat gang atau kursi
belakang.”
10.
Merasa kelelahan setelah aktif terlalu lama.
Perasaan lelah dan tidak
responsif setelah keluar rumah terlalu lama. Hal ini sangat mungkin dialami
oleh seorang introvert karena mencoba untuk menghemat energi. Pada umunya,
ketika berada di dunia luar (asing) terlalu lama, akan menguras energi. Oleh
karena itu harus segera kembali dan mengisi tenaga mereka di lingkungan yang
tenang.
11.
Senang bergaul dengan ekstrovert.
Memang benar bahwa introvert
memilik karakter berlawanan yang menarik. Introvert sering tertarik pada
ekstrovert yang bisa mendorong mereka ke dunia luar untuk bersenang-senang dan
merasa tidak terlalu serius. Dembling mengatakan “Introvert kadang-kadang
tertarik ekstrovert karena mereka ingin bisa bermain gelembung yang
menyenangkan” kata Dembling.
12.
Lebih suka menjadi ahli di satu hal daripada mencoba untuk melakukan segala
sesuatu.
Menurut Olsen Laney, jalur
dominan yang digunakan otak introvert adalah yang memungkinkan mereka bisa
fokus dan berpikir tentang hal-hal tertentu secara intensif sehingga
keahliannya bisa berkembang.
13. Secara aktif menghindari
kesempatan yang menuntut partisipasi orang lain.
14. Berupaya menyaring semua
panggilan telepon, termasuk dari teman-temannya sendiri.
Introvert mungkin tidak
mengangkat telepon Anda, bahkan dari orang-orang yang Anda suka, tetapi Anda
akan memanggil mereka kembali segera setelah Anda siap mental dan mengumpulkan
energi untuk percakapan.
15.
Pengamatan tajam dalam melihat detail yang tidak terlihat oleh orang lain.
Meskipun merasa kewalahan bila
terlalu banyak rangsangan, namun introvert sering memiliki mata yang tajam yang
mampu melihat detail, melihat hal-hal yang mungkin terlepas dari perhatian
orang-orang di sekitarnya. Penelitian menemukan bahwa introvert menunjukkan
peningkatan aktivitas otak saat memproses informasi visual, dibandingkan dengan
ekstrovert.
16. Monolog batin terus hidup
“Ekstrovert tidak merasa perlu
menyempatkan diri melakukan pembicaraan batin tentang apa yang mereka lakukan,”
kata Olsen Laney. “Kebanyakan introvert perlu berpikir terlebih dahulu dan
bicara nanti.”
17. Memiliki tekanan darah
relatif rendah.
Sebuah penelitian di Jepang 2006
menemukan bahwa introvert cenderung memiliki tekanan darah lebih rendah
daripada rekan-rekan mereka ekstrovert.
18. Memiliki “jiwa tua” sejak
usia 20-an.
Introvert mengamati dan mengambil
banyak informasi, dan mereka berpikir sebelum mereka berbicara, selalu
terdorong untuk tampil bijaksana bagi orang lain. “Introvert cenderung berpikir
keras dan analitis,” kata Dembling. “Itu bisa membuat mereka tampak bijaksana.”
19.
Tidak merasa lebih tinggi dari lingkungannya
Peneliti melalui pemberian
Ritalin – obat ADHD yang merangsang produksi dopamin di otak kepada introver
dan ekstrover mahasiswa, menemukan bahwa ekstrovert lebih cenderung
mengasosiasikan perasaan euforia yang diakibatkan oleh serbuan dopamin
berhubungan dengan lingkungan mereka, sebaliknya, inrovert tidak menghubungkan
perasaan tersebut dengan lingkungan mereka. Studi ini “menunjukkan bahwa
introvert memiliki perbedaan mendasar pada tingkat kekuatan mereka dalam
memproses penghargaan yang berasal dari lingkungan mereka. Otak introvert
memberikan isyarat internal yang lebih kuat daripada motivasi eksternal,
termasuk pemberian hadiah,” jelas Tia Ghose melalui LiveScience-nya.
20.
Senang melihat gambaran besar.
Jung menjelaskan bahwa introvert
lebih tertarik pada ide-ide dan gambaran besar daripada fakta dan detail. Tentu
saja, banyak introvert unggul dalam tugas-berorientasi pada detail – tetapi
mereka sering memiliki pikiran untuk konsep yang lebih abstrak juga. “Introvert
lakukan benar-benar menikmati diskusi abstrak,” kata Dembling.
21.
Merasa dipertintah untuk keluar dari cangkangnya
Banyak anak introvert meyakini
ada sesuatu yang “salah” dengan mereka mereka jika dalam satu kesempatan mereka
merasa kurang vokal dan tegas daripada rekan-rekan mereka. Introvert dewasa
sering mengatakan bahwa ketika masih anak-anak, mereka diberitahu agar keluar
dari cangkang mereka atau berpartisipasi lebih banyak di kelas.
22.
Menikmati menjadi seorang penulis.
Introvert sering lebih baik
berkomunikasi secara tertulis daripada orang lain. Kebanyakan introvert –
seperti penulis “Harry Potter” JK Rowling – mengatakan bahwa mereka merasa
terdorong untuk menjadi paling kreatif ketika memiliki waktu untuk menyendiri
dengan pikiran mereka.
23.
Periode yang selalu bergantian
Menurut Olsen Laney Introvert
berupaya menentukan bagaimana mereka harus menyeimbangkan kesendirian dengan
aktivitas sosial. Tapi ketika mereka bergerak terlalu banyak – mengerahkan diri
dengan terlalu banyak bersosialisasi dan kesibukan – mereka merasa tertekan dan
perlu untuk kembali ke diri mereka sendiri. Biasanya hal ini terjadi setelah
melewati periode kegiatan sosial tinggi, dan kemudian berupaya menyeimbangkan
diri dengan cara keluar kembali ke periode kebatinan dan kesendirian. “Ada
titik pemulihan yang tampaknya berkorelasi dengan berapa banyak interaksi yang
dilakukan oleh introvert,” kata Dembling. “Kita semua memiliki siklus pribadi
kita sendiri.”